Sabtu, 27 November 2010

Tak kuasa daku, akan dirinya…
Karya : Hilyah N. 

Panas matahari membuat tubuhku memanas
Berkeliling dalam sebuat tempat
Dimana ku melihat…
Melihat seorang wanita yang ku kenal

Ku melihatnya, membuat hatiku kayuh dalam keadaan
Yang tak menahan perasaanku kian berdarah

Jiwaku, ragaku…
Teringat kejadian yang membuatku tak kuasa
Yang menjadikanku, menangisi karena sikap
Ungkapan kata yang tertera di bibir seseorang

Ketika aku melihat wanita itu
Wanita yang pernah singgah di hatinya
Membuatku tersalahkan
Akan putusnya tali percintaan diantara mereka

Berulang kali ku bertemu wanita itu
Menyesal hatiku yang telah menyayanginya
Jujurku, ingin menangisi semua ini
Laksana daku dalam genangan air membasahi bumi

Hingga aku sesekali melihat seseorang itu
Yang ku sayang…
Tersanjung dalam hati…
Tersesat diriku...
Karya : Hilyah N.

Perjalanan hidupku penuh bebatuan menghadang
Diriku bagaikan makhluk kecil di tengah hutan
Yang tersesat,
Tak tahu akan jalan pulang...

Jumat, 26 November 2010

Ratapan Seorang Gadis Kecil
Karya : Hilyah N. 

Kehidupan yang tak sempurna di bumi
Kesatuan jasad yang tak ada kesempurnaan
Pada raga seorang manusia
Yang hidup terluntang-luntang seorang diri

Tempat yang tak memperjelas,
Dimana ia tinggal
Seorang gadis kecil yang hidup sebatang kara
Malang nasibmu hidup di dunia…

Kau tak pernah mengeluh akan dirimu dan kehidupanmu
Walaupun kau di caci maki, di hina maupun di injak-injak
Tetapi itu tak menjadi penghalang dalam kehidupanmu

Di setiap malam kau menangisi nasibmu
Kau meminta ampunan kepada Tuhan
Mengampuni kesalahan mereka yang menyiksamu

Mulia dirimu, wahai sang gadis kecil
Kau tak pernah mengeluh
Meski sekitarmu menghinamu…

Ya Allah, Tuhanku…
Aku tak kuasa melihat nasibnya
Melihat sekitar menghinanya…

Ya Allah…
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa,
Engkau Maha Adil dari setiap makhluk

Dan ketika Engkau memanggilnya
Sungguh ku percaya,
Ada hati yang lebih menyakitkan setelah hari itu
Dimana engkau membalas semua siksaan dari manusia bumi menyiksanya…


Sebuah Tatapan Di Sebuah Ruang
Karya : Hilyah N.


Ketika siang menjelang sore hari
Dalam sebuah ruangan yang besar
Terlihat ribuan umat manusia di dalamnya
Yang ku kenal,
Siapa mereka semua…

Berwajahkan gembira dan tertawa riang sang bintang
Serta berwajahkan emosional dan sejuta amarah
Leksana cahaya matahari memanas
Dan ada pula yang berwajahkan duka sang bulan
Mereka itulah yang ada dihadapanku

Satu persatu ku tatap
Mata dan wajah yang tak dapat di sembunyikan
Yang tak dapat di mungkiri

Ku temukan seseorang di sebuah tembok besar
Di ujung ruang,
Yang terlihat jauh dariku…

Ku temukan sebuah tatapan darinya
Yang membuatku terpaku dan terdiam seorang diri
Tak tahu tatapan apa yang ku rasa
Yang tak dapat ku hindari dalam sekejap

Segala jiwaku bergetar merasakannya
Memandang suatu arah
Yang telah membuatku jatuh hati
Sejak lalu, pertama lu berjumpa…

Senin, 22 November 2010

Cerita di pagi hari
Karya : Hilyah N.

Gemuruh angin di pagi hari
Kilat petir dengan gemuruh suaranya
Rintikan hujan menjadi deraian begitu deras
Membasahi tanah permukaan bumi

Hawa dingin menusuk kulit
Hingga pembuluh darah...
Membuat tubuh berbintik merah
Terselimuti sebuah kain tebal
Penuturan kata kepadamu...
Karya : Hilyah N.

Ingin rasanya berkata...
Demi kepuasan hati
Ingin ku bertanya tentang segala yang terjadi
walau kita terus membisu

Aku bagaikan di tengah-tengah lautan
Yang ingin menyebrang ke sebuah tempat
Tempat berlabuhnya hatiku di hatinya

Terbayang di pikiranku...
Rajutan kasih sayang terbelai bersama
Menyatukan perasaan,
Walau ku tak tahu akan isi hatimu...

Setiap kali ku membayangkannya
Di kala itu aku telah menyakiti hatiku
Karena aku...
Terlalu mengharapkan impianku

Kadang kala aku tersadar
Butiran air mataku membasahi wajah
Diriku tak kuat akan segala hal yang ku rasa

Ingin rasanya ku berkata kepadanya
Menjelaskan kenyataan yang ku hadapi
Entah apa yang ku dapat
Menjadi sebuah pertanyaan dalam hati...
Sang bawahan menjadi sang puteri di negeri majikan…

Karya : Hilyah N.
Kala seorang gadis di sebuah kerajaan
Menjemu di tengah kenikmatan
Kenikmatan pemberian pria tampan
Membuat sang gadis terpanah pesona

Seiring waktu berjalan cepat
Kala batu besar menghadang sang gadis
Ingin terjatuhlah gadis itu
Langkah kaki seseorang menolongnya

Terjatuh di pelukkan sang pria
Tatapan keduanya menyatu
Saling menatap, tanpa kedipan mata
Sang pria jatuh hati

Laksana tuan puteri di malam hari
Merayakan sebuah persatuan hati bersama
Antara sang gadis dan sang pria
Bagaikan malaikat mempersatukan malam

Kuat cinta menjadikan sang gadis berada dalam kerajaan
Menjadikannya seorang puteri cantik bersanding
Dengan pria tampan yang ia cintai
Membuatnya tinggi harkat, martabat derajat diri gadis bawahan
Kesalahan seorang manusia

Karya : Hilyah N.
Sebuah denting yang berbunyi
Menyelinapi sebuah malam yang berliku
Yang berembunkan kegelapan
Dengan cahaya bulan bintang menerangi

Tak ada yang dapat mengganti cahaya itu
Melainkan Tuhan yang menentukan
Karena seisi alam semesta,
Jutaan nikmat-Nya yang tak terbalas
Lembut kasih sayang-Nya tak terhingga

Seluruh manusia di bumi memurka
Akan seluruh kenikmatan, mereka berbalik
Lalai akan perintah-Nya

Sujud, berdo’a, meminta
Ampunan yang seharusnya kita panjatkan
Karena sikap, egoism kita yang melingkari jiwa
Yang tak luput dari raga
Walau tak seperti malaikat surga…

Sabtu, 20 November 2010

Keberadanmu, dalam hidupku…

Karya : Hilyah N.
Engkau bagian hidupku
Yang sulit ku lupakan
Yang terbayang dalam mimpi
Yang ku puja
Yang ingin ku gapai cahayamu
Wahai engkau, sang bintangku
Penerang hidupku dalan kegelapan
Kesadaranku akan dirinya…

Karya : Hilyah N.
Terkadang mata berkata salah
Ucapan dan pikiran pun berkata salah
Hanya satu hal yang berkata benar
Yaitu, hati…

Di tengah lautan,
Gelombang air laut menerjang pesisiran
Yang menghampar daerah sekitar

Ku lihat awan putih di langit biru
Ku saksikan cahaya bintang di malam hari
Aku usap wajahku yang terintik air hujan

Pagi, siang dan malam ku merenung
Melihat sebuah lukisan indah
Menatap wajah lukisan itu…

Aku terdiam, terpana, tanpa kata yang ku ucapkan
Meraba lukisan, menatapnya lebih dalam
Terjatuhlah air mataku
Hingga terjatuhlah diriku…

Mataku terpejam
Kedua tanganku terpaku di atas dada
Air mataku berderai tanpa henti
Awan putih mengkhiasi di detik itu

Ku bermimpi,
Sebuah peristiwa merenggur nyawa
Ratusan hari peristiwa terjadi
Merubah dunia yang ada

Ku lihat diriku menangis
Menangisi sebuah cahaya bintangku binasa
Yang terlelap di pangkuanku…

Terkejut diriku. Terbangunlah aku dari mimpi
Aku sadar, dia tak ada di sisiku
Dan ku berbalik arah
Hingga ku temukan dirinya

Akan tetapi aku tak dapat merabanya
Kian aku tersakiti di kala itu
Aku mendengar ia menuturkan kata
Kata yang membuatku sadar akan keberadaannya…

Ia tak lagi berada di dunia
Ia pergi jauh dengan yang lain
Yang ia temukan dalam dunianya…
Karenamu…

Karya : Hilyah N.
Bagaikan kekasih hatiku
Bagaikan untaian kalung di leherku
Bagaikan jantung di dadaku
Hanyalah engkau, wahai sang pujangga

Aku mencintaimu
Sedalam samudera yang luas
Aku menyayangimu
Sebening air terjun yang mengalir

Aku bangkit karenamu
Aku hidup karenamu
Aku mati karena kau tak lagi di sampingku
Lepas sudah perjalanan cintaku karenamu…
Kekuatan sebuah perasaan

Karya : Hilyah N.
Sesuatu ketajaman mata yang kau perlihatkan
Ketika kau menatap
Aku tak sanggup melihatnya
Banyak harapan yang ku puja
Yang mungkin tak ku dapatkan
Membuat aku lelah
Aku tersakiti jauh lebih dalam

Tusukan manis yang menancap di hatiku
Laksana daku dalam keraguan
Karena aku ingin memiliki
Seperti yang lain, bersama
Walau tanpa restu, tetapi ingin ku jalani dengan hati
Karena aku tak ingin tersakiti lagi...

Seberapa kuat diriku menahan penderitaan ini
Seberapa kuat diriku berdiri di pinggir kegelisahan ini
Dan sekuat apa perasaanku yang mampu menyayanginya
Sehingga deraian tetesan air mata membasahi
Cintaku, seumur hidup

Karya : Hilyah N.
Dapatkah cintaku berlabuh di hatimu?
Dapatkan aku mengisi hari-harimu?
Dengan sebuah perasaan tulus dari hati
Dengan kesederhanaan yang ku punya
Dapatkah aku menjadi bagian dari hidupmu?
Kala mana akan ada cinta seumur hidupku…
Sebuah ruang, ku sendiri

Karya Hilyah N.
Aku, di sebuah tempat yang sepi
Sendiri tanpa teman disampingku
Aku menangis sendiri
Di kala aku merasa gundah akan hatiku

Sebuah nyanyian yang hinggap di telingaku
Senandung kata yang menyentuh
Yang membuat hatiku luluh
Hingga tetesan air mataku membasahi

Aku merasa hidupku tenang, tanpa beban
Melepaskan segala perasaan yang ada
Yang tak mampu ku pikul akan semua ini
Hingga ku hapuskan, seperti aku menghapus air mataku
Karena Cinta

Karya : Hilyah N.
Andai aku dapat mengungkapkannya
Andai aku dapat bercerita tentang hatiku
Perasaanku yang tak mampu ku hindari
Karena aku mencintaimu…
Tangisan Hati…

Karya : Hilyah N.
Ya Allah…
Apa yang harus ku lakukan saat ini?
Diriku terasa sakit
Hatiku, bagaikan duri menusuk
Aku sangat tak kuat menahannya, Ya Allah…

Kini aku sendiri
Tak kala ada yang merubah
Harapanku terasa sia-sia
Dan kini aku tak dapat berkata

Ingin aku tangisi
Tetapi aku tak mampu
Ingin aku rubah jiwaku
Tetapi perasaanku tak dapat berubah

Aku ingin melihat senyumnya
Menatap matanya…
Aku ingin mendengar sebuah  kata
Kata yang membuatku hinggap di surga…

Ya Allah, aku meminta sekali lagi
Meminta berulang-ulang dengan hal yang sama
Karena aku ingin bersamanya
Seperti peristiwa indah di mimpiku
Ya Allah…
Bentu aku, tolong aku
Wujudkan mimpiku ini
Dan aku akan berjanji,
Aku akan menjaga  dan memberikan setitik jiwa untuk mimpiku…
Untaian Kata…

Karya : Hilyah N.
Malam ku persatukan kata demi kata untuk mendapat sebuah kalimat fakta
Berupa rangkaian berjuta warna menkhiasi
Membentuk ungkapan cita
Meraih berbahasa yang benar
Mewujudkan segala rangkaian yang…
Sejuta nikmat di rasa

Kini ingin ku ungkapkan kata dalam sebuah kalimat
“Karena pertemanan ialah citra bunga persahabatan”
Karena Hati…

Karya : Hilyah N.
Andai dapat ku ungkapkan dalam sedetik waktu
Ingin ku padamkan api yang menyala-nyala
Yang merenggut banyak nyawa perasaan
Yang menyakit jutaan pembuluh darah

Karena HATI…
PERASAAN DI SEBUAH MALAM

Karya : Hilyah N.
Larut malam ku terdiam
Memandang sehelai kertas di hadapku
Merangkai sebuah kata dari hati
Mendengar nyanyian sebuah lagu

Laksana daku dalam surga
Meski hati hampa
Tak terkhiasi
Dalam keheningan malam

Tak terbaca apa yang terjadi
Tak ada yang ku rasa
Bagaikan daratan terhapus air laut
Yang tak bersisa…
Pertemanan Dalam Satu Ruang
                Karya : Hilyah N.

Keramaian dalam ruang
Penuh canda, penuh tawa mengkhiasi
Tersusun dalam organ bersatu, berpadu
Membangun kebersamaan bersama

Bahagia bersama dalam satu ruang
Bersusah payah dalam masalah
Kekeluargaan melengkapi hingga kasih sayang
Tanpa kata usai untuk abadi kekal

Keindahan ruang terjaga
Kebersihannya terlengkapi dengan kebersihan hati
Menaruh mimpi dan cita-cita luhur bersama
Membangun kelas bersatu hingga nanti

Tak ingin kehilangan waktu kebersamaan dalam hari
Menanti suka cita kian mendatanginya
Melihat awan putih di langit biru
Melanjutkan cita budi bangsa bersama

Guruku…
Karya : Hilyah N.

Kau pahlawanku,
Pahlawan tanpa tanda jasa…

Kau beriku didikan yang mulia
Kau beriku pengertian akan ilmu yang ku dapat
Kau ajarkanku mengenal sebuah tulisan
Yang terangkai dalam kata menjadi sebuah kaliamat yang baik

Guru…
Kau ajarkan aku dalam berhitung
Kau bantu aku, meski aku terjatuh berkali-kali
Kau eratkan aku lebih dalam pada pendirianmu
Yang membantuku hingga akhir pintu gerbang

Kau buka mataku untuk melihat sesuatu yang ada
Kau isi pikiranku dengan segala ilmu yang berguna
Yang mengantarkan ku menjadi citra anak bangsa

Guruku,
Terima kasih atas pengorbananmu
Yang berjuang mengantarkanku menjadi anak bangsa
Menjadi citra luhur yang di banggakan
Terima kasih, guru…
Keinginanku…

Karya : Hilyah N.
Aku ingin menatap matamu
Aku ingin menatapnya lebih dalam
Aku ingin mengenalmu jauh melebihi tatapanku
Dan aku ingin berada di sampingmu setiap saat

Aku ingin terlelap di pangkuanmu
Aku ingin merasakan pelukan hangat darimu
Aku ingin dekapan dirimu yang menjagaku setiap saat
Dan aku ingin kau menjadi milikku selamanya

Berharap hal yang sama akan sebuah bintang
Yang memancarkan cahayanya hanya untukku
Dan aku berharap tiada satu pun yang binasa
Karena aku ingin semua ada selalu di sisiku…
Untuk apa…

Karya : Hilyah N.
Untuk apa aku berusaha,
Tetapi mimpiku tak tercapai
Untuk apa aku berdoa,
Jika mimpiku tak menjadi nyata

Untuk apa aku meminta,
Jika aku tak diberi
Untuk apa aku mengatakannya,
Jika aku harus mendengar kata yang menyakitkan

Apa mimpiku tak ada harapan?
Apa nasibku selalu buruk seumur hidup?
Apa hanya aku yang pantas mendapatkannya?
Sehingga aku terbunuh perlahan-lahan di bumi

Kehidupan kini sangat kejam untukku
Tak ada satu pun yang peduli denganku
Semuanya tak peduli
Sangat tak peduli sedikit pun kepadaku

Kalian anggap aku apa?
Hati kalian tak ada yang membantuku
Kalian tak ada yang peduli dengan mimpiku
Tetapi kalian hanya menyuruhku meninggalkannya, kejam
Dustamu pada janjimu…

Karya : Hilyah N.
Kau berjanji akan cintaku yang tulus
Kau berjanji akan kesungguhanku bersamamu
Kau berjanji akan kehidupanku kepadamu
Dan kau berjanji untuk menjaga ku, hingga detik terakhirmu

Senang hatiku mendengar janjimu
Senang hatiku melihat ketulusanmu
Senang hatiku merasakan cintamu
Dan senang hatiku, dan ingkar kata-katamu

Pahit sekali kau berkata ketika manismu berdusta
Pahit sekali jutaan sikapmu merangsang hatiku bergetar
Pahit sekali senyumanmu yang membusuk kepadaku
Dan pahit sekali akan  semua tentangmu kepadaku

Rasa pedihku kian mendalam…

Karya : Hilyah N.
Ku sesali kenyataan ini…
Resah hatiku menangung penderitaan
Yang kian ku hadapi seorang diri
Terkadang jatuh, hingga ku mampu berdiri

Segalanya telah terjadi di detik ini
Perasaanku yang kian menangisi segala yang terjadi
Ingin aku perbaiki segalanya seperti yang lalu
Walau hanya kata yang dapat terucap di saat ini

Menderita aku, pedih hatiku
Tergores pisau lidahku yang membisu kian lama
Menahan perih darah di lubuk hati
Menanam duka kian mendalam di diri

Aku hempaskan tubuhku walau ku terjatuh
Tertusuk duri kian menyakiti diri
Merasakan hempasanku, dan tusukkan kini
Ku sadari hingga ku kecewa…
Perasaan Cinta…

Karya : Hilyah N.
Malam janji di padang cinta membuat sang hati membuka jiwa
Merangkai langkah untuk menyatukan dua hati menjadi satu
Menjadi sepasang cinta bagaikan magnet yang menyatu
Membuka kebahagiaan, melambangkan dengan perasaan penuh senyum

Jiwa teladani raga, menjadi pelengkap
Kesempurnaan menjadi tubuh, di tambah ruh, dan di sertakan hati melekat
Untuk adapt merasakan segala sekitar, dan menjadi kesempurnaan di atas pikiran
Kini yang disebut Perasaan Cinta…
Aku Sendiri…

Karya : Hilyah N.
Aku sendiri tanpa ada yang menemani…
Hidupku hampa setelah aku menyadari kehidupanku tanpa teman

Aku bagaikan bunga yang layu tanpa air yang menyiramnya
Dan aku kian menutup mahkotaku saat tak ada yang menyentuh
Karena aku sendiri, sepi tanpa teman yang menemani
Dan tanpa hinggapan hati di sisiku…
Bunda…

Karya : Hilyah N.
Kasih sayangmu begitu tulus untukku
Cintamu begitu besar untukku
Peluk tubuhmu begitu hangat di tubuhku
Dan doamu untukku menyertai seumur hidup

Bunda…
Kau yang mengandungku, melahirkanku, dan merawaktu hingga ku dewasa
Mencurahkan segenap cintamu untukku
Yang tak tergantikan sepanjang hayat

Namaku menjadi bagian hatimu sepanjang masa
Yang tak terhapuskan dengan apa pun
Dan kau jadikan aku bidadari kecilmu hinggaku dewasa
Yang kau pangku diriku sejak kecil

Kau beri aku ketulusan hatimu
Yang aku balas dengan tumpah darahmu
Aku sia-siakan ketulusanmu hingga ku berdosa
Maafkan aku, oh bundaku…

Seorang wanita yang mulia…

Karya : Hilyah N.
Ibu…
Kau wanita, kau pahlawanku…
Ibu…
Anakmu adalah anak yang berdosa, inilah aku…

Aku, seorang anak yang kau lahirkan
Kau perjuangkan aku dengan nyawamu
Kau berikan aku segenap cintamu
Ibu…

Maafkan anakmu, maafkan aku yang menyakitimu
Darahmu, ketika kau melahirkanku
Pengkuanmu, peluk tubuhmu begitu hangat
Tetapi, aku bebanmu, aku tak dapat membalas kasih sayangmu

Ibu..
Aku hanyutkan, aku sia-siakan cinta dan kasih sayangmu
Kini ku tahu surga di bawah telapak kakimu
Maafkan aku, ibu…

Ya Allah, Tuhanku…

Pantaskah aku memasuki istana-Mu… surga-Mu…
Pantaskah aku meminta ampunan pada ibuku…
Haruskah aku mencium, dan meminum air basuhan kaki ibuku…
Meski air mataku dan darahku habis di detik ini

Ibu…

Tiada kata yang dapat ku ucapkan, selain
Maafkan aku, maafkan diriku, maafkan anakmu…
Selagi cintamu masih mengalir untukku
Meski aku tak dapat membalas semua pengorbananmu

Ibu…
Bersama Bintangku…

Karya : Hilyah N.
Aku ingin melihat senyuman bintangku
Yang dapat membuatku bahagia melihatnya
Dan aku ingin melihat perasaan bintangku
Yang mampu menenangkan hatiku bersamanya

Melihat kemampuannya yang dapat menjagaku
Memegangiku ketika aku hendak terjatuh ke dalam sebuah lubang
Mempereratku hingga aku tak terjatuh semakin dalam
Membatuku. Mengangkatku ke langit besamanya

Setiap malam aku merindukanmu
Melihat bintang, apabila bintang itu adalah kau
Yang mampu menghadirkan dan menyertai mimpiku
Karena kau bintangku, yang mampu menjagaku di detik itu…
Kekuatannya, Kelemahanku

Karya : Hilyah N.
Hatiku hampa karena kepedihan yang ku dapat
Tak ada yang mengisi hari-hariku dengan penuh kesenangan
Yang ada, ku dapatkan hanyalah kegundahan di akhir kata bahagia
Menyesali kebahagiaan itu menjadi kesedihan yang terjadi

Hari itu aku berjalan memandang langit biru
Tersenyum, membayangkan segala yang terjadi adalah kebahagiaan
Hari itu menjadi sempurna, terlengkapi
Dengan suka cita, harapanku tercapai ketika senja tiba

Mendaki gunung, melewati perpohonan sekitar
Bersama sekitar, aku mulai tertawa riang dengan keadaan ini
Salah satu bungaku mendaki dengan kuat, berjuang keras
Ingin aku lewati sepertinya, seakan aku tak dapat menggapainya

Bungaku mengulurkan tangannya untukku
Ia melihat susah payah yang aku keluarkan untuk meraih puncak gunung
Erat tangannya membuatku patah dan terjatuh
Aku memperkuat uluran tangannya, yang ia satukan dijemariku

Hatiku merasa tak kuasa bila disampingnya
Menjadi tenang di dekatnya, membelah resah di dada…
Mencintaimu… Seperti kebinasaan bagimu

Karya : Hilyah N.
Aku yang menginginkanmu dengan sebuah perasaan
Aku yang ingin mencintaimu melebihi cinta kepada diriku
Aku pun yang mengharapkanmu bersamaku
Karena hatiku mencintaimu

Kau bagaikan darah yang mengalir di tubuhku
Yang ku butuhkan dalam kehidupanku
Aku akan tiada jika kau tidak mengalir di tubuhku
Dan jika kau berhenti di ujung kebinasaan serupa

Mencintaimu bukanlah hal yang mudah
Karena aku wanita yang tak pantas mencintai
Dan seakan-akan aku menjadi kotoran dalam hidupmu
Karena aku bukanlah yang terbaik untukmu, wahai cintaku…
Pernyataanmu dan diriku…

Karya : Hilyah N.
Mendengar pernyataanmu dalam rangkaian kata
Dalam nadamu, dalam bahasamu
Kau katakan dari hatimu
Dan itu membuat hatiku menangis

Kau sebut hatimu dan perasaanmu atas sikapnya
Seperti kau menganggap dunia ini berakhir
Tak semuanya terjadi seperti yang kau pikirkan
Tetapi kau tak melihat atas perasaan yang lain kepadamu

Apa kau tak sadar akan sebelum kau?
Sebelum kau menyatakan perasaan itu
Apa kau tak melihat mataku?
Yang ketika itu berarah kepadamu

Ku nyatakan perasaanku tentangmu
Melalui tutran kata yang ku ucapkan
Dari hatiku, perasaanku, dan jiwa ragaku
Aku persembahkan untukmu…
Aku rasa, aku tatap langit

karya : Hilyah N.
Mungkin aku rasa untuk sekian kali
Ketika darahku mengalir, selaksa jantungku berdetak
Hingga jiwaku merasakan keheningan hati
Dan aku rasa dalam genggamanku

Ketika aku berjalan, perasaanku mampu mengikutinya
Seperti aku berdiam dan memandang langit biru
Membayangkan langit ku gapai, meraih awan putih
Menyimpan erat, geraman langit yang ku cinta

Ketika aku tatap langit, jutaan rasa mengalir
Penglihatanku berarah pada satu awan
Tak beranjak,
Tak terpudarkan tatapanku, tak ku alihkan duniaku